Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m

Postingan Populer

Bookmark

Apa itu Product Marketing? Yuk Simak Strateginya untuk Meningkatkan Penjualan!

Apa itu Product Marketing? Yuk Simak Strateginya untuk Meningkatkan Penjualan! — BRC 23 (www.brc.my.id)


BRCApa itu Product Marketing? Yuk Simak Strateginya untuk Meningkatkan Penjualan! — Marketing merupakan ilmu yang dapat membantu sebuah bisnis memasarkan produk mereka.





Product marketing adalah proses memasarkan produk kepada konsumen agar tertarik melakukan pembelian. Simak penjelasan selengkapnya mengenai product marketing berikut ini.



Apa itu product marketing?



Product marketing adalah rangkaian proses untuk memperkenalkan produk dan menjualnya ke pasar. Tujuan dari product marketing adalah untuk mendorong permintaan dan penggunaan produk yang dijual.



Beberapa peranan product marketing adalah sebagai berikut:



  1. Menentukan positioning dan menyampaikan pesan pemasaran atas produk yang ditawarkan.


  2. Meluncurkan produk dan memperkenalkan kepada konsumen agar mereka tertarik untuk membelinya.


  3. Menyampaikan materi penjualan kepada pelanggan yang sesuai dengan target pasar perusahaan menggunakan berbagai macam metode komunikasi.


  4. Memastikan semua tenaga penjual (salesperson) memahami produk yang dijual dan dapat menjelaskannya kepada pelanggan.


  5. Mengawasi dan melakukan evaluasi dari pelaksanaan rencana pemasaran produk.


  6. Menarik audiens dan mengubah mereka menjadi pelanggan setia.



Hal yang tidak kalah penting dari product marketing adalah menentukan persona audiens dari produk yang kamu jual.

Pikirkan siapa audiensnya, bagaimana menjangkau mereka, dan apa yang akan kamu ceritakan untuk mempresentasikan produk ini kepada audiens kamu.



4 Pilar utama product marketing



Product marketing memiliki empat konsep dasar. Pilar utama product marketing adalah sebagai berikut.



1. Riset pasar — Hal terpenting dan menjadi fondasi dasar dari product marketing adalah melakukan riset pasar.



Dengan melakukan riset pasar yang mendalam, pengusaha dapat lebih mudah menargetkan segmen pasar yang tepat.



Riset pasar juga dapat membantu menjangkau target pasar untuk dapat melihat kira-kira akan digunakan oleh siapa dan untuk siapa produk tersebut dibuat.



2. Kriteria pasar — Berikutnya adalah menentukan kriteria konsumen secara spesifik. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu siapa saja target pasar yang akan dituju untuk melakukan penjualan.



Begitu juga dengan cara menawarkan produk kepada konsumen yang benar-benar membutuhkan dan menginginkan produk tersebut.



3. Product persona — Untuk menjangkau target pasar yang tepat, kamu harus membuat product persona, yaitu karakteristik produk berdasarkan karakteristik konsumen yang telah disiapkan pada tahapan sebelumnya.



Dalam tahapan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu pesan utama yang ingin disampaikan, cara menyampaikan pesan tersebut, saluran yang akan digunakan untuk penyampaian dan terjun langsung ke pasar.



4. Analisis produk dan pasar — Pada tahapan ini, seorang product marketer harus terjun langsung ke lapangan untuk melakukan analisis terkait kesesuaian di langkah-langkah sebelumnya.



Saat kesesuaian sudah didapatkan, kesinambungan antara produk dan pasar yang secara spesifik sudah menjadi tujuan awal bisnis.



Jenis-jenis strategi product marketing



Makin berkembangnya ilmu marketing juga memunculkan strategi product marketing baru. Jenis-jenis strategi product marketing adalah sebagai berikut.



1. Social media marketing — Meningkatnya pengguna media sosial membuat marketer melihat keadaan ini sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan pemasaran di media sosial dengan biaya lebih terjangkau dan hasil yang dapat lebih mudah diukur.



Media sosial dapat menjadi sebuah strategi pemasaran secara gratis lewat konten organik dan juga secara berbayar dengan social media ads untuk menjangkau lebih banyak calon konsumen.



2. Paid advertising — Paid advertising atau iklan berbayar adalah pemasaran menggunakan iklan agar produk dapat ditampilkan di platform penyedia layanan.



Biaya dari iklan berbayar ini bervariasi, contohnya tergantung peletakan dan format iklan. Beberapa jenis iklan berbayar yang banyak digunakan seperti pay-per-click, pay-per-impression, juga banner.



Paid advertising banyak digunakan pebisnis untuk memperkenalkan produk mereka agar lebih dikenal masyarakat luas.



3. Transactional marketing — Transactional marketing atau pemasaran secara transaksional adalah jenis strategi marketing dimana perusahaan memberikan potongan harga, promo yang menarik, juga voucher.



Cara ini banyak digunakan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan dalam melakukan transaksi atas produk tersebut.



4. Conversational marketing — Conversational marketing adalah jenis strategi marketing yang kini sedang trending dan banyak digunakan oleh para pengusaha.



Strategi yang satu ini memanfaatkan percakapan secara real time dengan konsumen. Dengan cara ini, pelanggan pun dapat langsung melontarkan pertanyaan kepada penjual mengenai barang yang dijual tersebut. Contoh conversational marketing adalah live shopping di aplikasi Shopee.



5. Interactive marketing — Serupa dengan namanya pemasaran interaktif dilakukan dengan melibatkan partisipasi dari konsumen pada saat proses pemasaran.



Metode ini digunakan untuk membuat pelanggan lebih cepat memahami informasi terbaru dari produk tersebut. Dengan begitu, diharapkan nilai transaksi akan meningkat.



6. Content marketing — Content product marketing adalah salah satu strategi yang banyak digunakan oleh perusahaan yang baru dengan tujuan memperkenalkan produk mereka melalui konten yang menarik.



Pembuatan konten dari jenis strategi pemasaran ini pun harus konsisten untuk membuat konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembelian.



7. Earned media — Earned media mungkin menjadi salah satu strategi marketing yang paling diinginkan oleh banyak pebisnis, karena media ini didapatkan dengan mudah dan gratis.



Contohnya seperti testimoni pelanggan, word of mouth hingga review produk di media sosial dan e-commerce.



8. Inbound marketing — Strategi inbound marketing ini menggunakan konten yang informatif dan bermanfaat untuk pelanggan sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan.



Penggunaan inbound marketing ini harus dengan pesan yang tepat agar tidak dianggap mengganggu.



9. Search Engine Optimization (SEO) — Search Engine Optimization adalah salah satu jenis strategi marketing yang memiliki cost lebih murah dibandingkan jenis strategi lain, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan dengan bujet terbatas.

Pemasaran dengan SEO sendiri dilakukan dengan membuat website perusahaan kamu menempati posisi paling pertama dalam mesin pencari, sehingga diharapkan lebih mudah menarik perhatian audiens.



10. Telemarketing — Strategi marketing yang terbilang tradisional ini masih banyak digunakan oleh para marketer, yaitu dengan menawarkan produk kepada pelanggan menggunakan sambungan telepon.



11. Referral program — Untuk menerapkan referral program ini, pebisnis membutuhkan konsumen mereka untuk dapat membantu membagikan informasi mengenai produk yang dijual kepada calon konsumen dan orang-orang di sekitarnya.



12. Email marketing — Terakhir adalah email marketing, yaitu metode mengirimkan surat elektronik atau email kepada pelanggan yang ingin dijadikan target pembeli.



Kunci strategi ini agar tidak dianggap sebagai spam adalah dengan menyapa pelanggan menggunakan nama mereka agar tercipta komunikasi.



Benchmark keberhasilan product marketing



Beberapa benchmark keberhasilan product marketing adalah sebagai berikut.



1. Customer satisfaction — Customer satisfaction dapat diukur menggunakan alat bernama net promoter score (NPS).



Alat ini mampu menampilkan tingkat kepuasan konsumen pada produk yang digunakan pelanggan. Hasilnya pun kemudian digunakan untuk menjadi patokan dari tingkat kesuksesan produk tersebut.



2. Retention curve — Benchmark yang digunakan selanjutnya adalah retention curve, yaitu data yang mampu menentukan kemungkinan jangka waktu konsumen tetap menggunakan produk dari brand sebuah perusahaan.



Biasanya penilaian ini digunakan oleh perusahaan yang produknya telah lama dipasarkan, bukan untuk perusahaan yang merilis produk baru.



3. Growth/revenue rate — Benchmark yang juga sering digunakan adalah revenue rate untuk melihat pertumbuhan penjualan produk juga menghitung jumlah konsumen dan jumlah produk yang digunakan konsumen di pasaran.



Komponen-komponen tersebut akan dihimpun dalam gross metrics value (GMV) atau average revenue per unit (ARPU) dan perhitungannya dapat menilai performa dari sebuah produk.



Nah itulah tadi informasi mengenai product marketing, jenisnya serta benchmark untuk keberhasilan product marketing. Semoga membantu!.