Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m

Postingan Populer

Bookmark

Apa Itu Client Server? Berikut ini Definisi, Cara Kerja, dan Fungsinya

Apa Itu Client Server? Berikut ini Definisi, Cara Kerja, dan Fungsinya — BRC 23 (www.brc.my.id)


BRCApa Itu Client Server? Berikut ini Definisi, Cara Kerja, dan Fungsinya — Dalam hal jaringan software, kamu mungkin pernah mendengar mengenai client server. Lalu, apa itu client server sebenarnya?.



Istilah ini cukup erat kaitannya dengan email atau akses database suatu perusahaan. Agar kamu lebih paham, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai client server yang perlu untuk kamu ketahui.



Apa itu client server?



Client server adalah software atau perangkat lunak yang menghubungkan sistem server dan sistem client yang berkomunikasi melalui jaringan komputer.



Server nantinya akan mengelola keamanan data client, aplikasi, dan data. Lalu, siapa yang bisa mengakses server ini?.



Siapapun yang memiliki akses kepada server dapat mengakses data dan informasi yang dibutuhkan. Pengaksesan ini dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan maupun tidak.



Kerangka kerja client server bergerak dua arah dan bertugas sebagai program web browser yang memberikan informasi kepada user yang ada di seluruh dunia.



Untuk beroperasi, client server membutuhkan IP address dari server tersendiri dan halaman website.



Apa Itu Client Server? Berikut ini Definisi, Cara Kerja, dan Fungsinya — BRC 23 (www.brc.my.id)


Penjelasan mudahnya adalah seperti ini, client meminta suatu informasi kepada server, lalu server memberikannya kepada client.



Client dapat memintanya kapanpun dan dimanapun selama terhubung dengan jaringan browser dan client merupakan pengguna informasi dari server yang dituju.



Fungsi client server



Client server memiliki beberapa fungsi yang dapat membantumu, berikut adalah beberapa diantaranya.



  1. Memantau lalu lintas jaringan.


  2. Sebagai hosting aplikasi bersama.


  3. Menangani keamanan.


  4. Menyimpan data.


  5. Mengelola koneksi internet.


  6. Menjadwalkan dan menjalankan backup data.


  7. Mengelola layanan email.


  8. Mengelola layanan nama domain.


  9. Menetapkan tingkat akses ke sumber daya.


  10. Menyimpan nama pengguna dan kata sandi untuk mengontrol akses.



Selain beberapa hal di atas, client server berfungsi untuk menghemat bandwith dan kinerja yang menggunakan server sebagai tempat untuk menyimpan semua data yang digunakan oleh client.



Artikel terkait : Apa itu Bandwidth?, Jenis, Contoh, dan 4 Tips Mengoptimalkanya



Macam-macam arsitektur client server



Setelah mengetahui apa saja fungsi dari client server, sekarang saatnya kamu mengetahui apa saja macam-macam arsitektur dari perangkat lunak ini.



Setidaknya, ada sekitar 4 kategori dari arsitektur client server. Berikut adalah beberapa diantaranya yang perlu kamu ketahui.



1. One-tier architecture — Arsitektur ini terdiri dari program sederhana yang berjalan pada satu komputer tanpa akses jaringan atau internet. Karena tidak menggunakan jaringan apapun, arsitektur ini menggunakan kode yang lebih sederhana.



2. Two-tier architecture — Arsitektur ini terdiri dari server, klien, dan protokol yang menghubungkan dua tingkatan. Kode logika domain berada pada host server, sedangkan kode graphic user interface berada pada host klien. Bahasa yang digunakan umumnya adalah Java dan C++.



3. Three-tier architecture — Lapisan pada arsitektur ini memproses secara terperinci dan memiliki tingkat data yang terdiri dari server database yang menyimpan informasi. Lapisan ini terdiri dari lapisan presentasi yang merupakan lapisan user interface.



4. N-tier architecture — N-tier membagi aplikasi menjadi lapisan logis yang memisahkan tanggung jawab dan mengelola dependensi serta tingkatan fisik yang berjalan pada mesin terpisah.



Ini akan meningkatkan, menambahkan latensi, dan skalabilitas dari komunikasi jaringan tambahan. Tier ini dapat berupa lapisan tertutup, dimana suatu lapisan hanya dapat berkomunikasi dengan lapisan berikutnya ke bawah atau lapisan terbuka dimana suatu lapisan dapat berkomunikasi dengan lapisan manapun di bawahnya.



Keuntungan dan kerugian client server



Dalam penggunaannya, client server memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Mengetahuinya dapat membantumu mengambil keputusan.



Berikut adalah keuntungan dengan menggunakan client server yang perlu kamu ketahui:



  • Memberikan keamanan pada jaringan peer-to-peer.


  • Membantu dalam membuat jaringan yang lebih besar.


  • Menjaga keamanan dan pencadangan data, sehingga pengguna tidak perlu khawatir mengenai hal ini.


  • Memberikan performa yang lebih cepat dalam mengakses informasi.


  • Membantu dalam membagikan file maupun sumber data dengan mudah dan mengontrolnya dari server.


  • Membantu memulihkan file karena cadangan atau backup dapat dikontrol secara terpusat oleh administrator jaringan.



Lalu, bagaimana dengan kerugian dengan menggunakan client server? Berikut beberapa diantaranya:



  • Kegagalan server dapat terjadi dan mungkin akan mengganggu semua komputer pada jaringan.


  • Client server dapat lebih sulit untuk diatur dan membutuhkan pengetahuan khusus.


  • Server dapat lebih mahal, terutama dalam hal perawatan.


  • Dalam penggunaannya, teknisi jaringan mungkin dibutuhkan.


  • Dibandingkan jaringan peer-to-peer, biaya pengaturan keseluruhan dari client server dapat lebih mahal.



Itulah beberapa hal mengenai client server yang perlu kamu ketahui. Penggunaan client server dapat membantu kamu dalam menjaga keamanan, backup data, dan tentunya kemudahan dalam mengaksesnya.



Memahami apa itu client server dapat membantu kamu untuk mempertimbangkan penggunaannya!.