Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m

Postingan Populer

Bookmark

Apa itu Software Development? Ketahui Proses, Tipe, dan Daftar Pekerjaannya



BRCApa itu Software Development? Ketahui Proses, Tipe, dan Daftar Pekerjaannya — Pernahkah kamu berpikir tentang bagaimana cara membuat program-program komputer? Atau, bagaimana proses pengembangan program komputer? Nah, jawaban dari pertanyaan di atas adalah software development. Apa dan bagaimana proses kerja software development bisa kamu simak lewat ulasan berikut ini.



A. Apa itu software development?



Merujuk pada ITChronicles, software atau perangkat lunak merupakan sesuatu yang dikembangkan menggunakan pemrograman komputer dan dilakukan oleh software development.



Sedangkan, software development sendiri merupakan proses pembuatan perangkat lunak, baik secara tim maupun pribadi.



Menurut IBM, software development merupakan serangkaian kegiatan ilmu komputer yang didedikasikan untuk proses pembuatan, perancangan, penerapan, dan perangkat lunak pendukung kinerja komputasi.



Software sendiri merupakan sekumpulan instruksi atau program yang memberi tahu komputer mengenai apa yang harus dilakukan.



Secara umum dapat disimpulkan bahwa software development adalah proses yang digunakan oleh programmer untuk membangun atau membuat program komputer.



Pemrosesan ini umum dikenal sebagai SDLC (Software Development Life Cycle). Proses ini mencakup beberapa fase yang berisi metode dalam pengembangan produk sesuai spesifikasi teknis dan beberapa persyaratan pengguna (requirements).



B. Pentingnya software development



Software development secara umum penting karena perkembangan kebutuhan manusia akan teknologi pun terus berjalan maju.



Kita kini mengenal internet of things dalam kehidupan sehari-hari, dan hampir semua hal yang berkaitan dengan teknis komputasi memerlukan software development.



Selain dalam urusan teknis, peran software development juga penting bagi perkembangan bisnis berbasis informasi digital.



Dengan adanya software development, persaingan dalam bisnis akan lebih kompetitif karena muncul potensi berbagai inovasi produk yang efisien dan meningkatkan user experience.



Perkembangan tempat penyimpanan data digital secara cloud atau daring juga menuntut peran penting software development secara integratif untuk penghematan ruang.

Dalam urusan bisnis, pengelolaan data berbasis software development seperti ini bisa meningkatkan keamanan kepentingan data internal.



Secara khusus, software development berperan penting pula untuk menganalisis data yang terkumpul secara terpusat.



Hal ini nantinya dapat menunjang proses pengembangan bisnis dan pengambilan keputusan berdasarkan dinamika data bisnis yang dicatat secara digital berbasis perangkat lunak.



C. Tahapan software development process



SDLC (Software Development Life Cycle) memiliki enam tahapan yang terdiri dari sebagai berikut.



1. Identifikasi — Tahapan pertama adalah identifikasi kebutuhan suatu instansi atau pengembang lewat sebuah riset pasar. Riset pasar yang baik untuk mengawali sebuah identifikasi pra pengembangan umumnya bersifat ekstensif.



Hal ini nantinya dapat menentukan kelayakan produk.

Identifikasi kebutuhan dalam urusan bisnis umumnya bisa dilakukan dengan menganalisis umpan balik dari pelanggan lewat data survei.



Hal ini nantinya disalurkan kepada tim IT dan divisi terkait untuk mendiskusikan strategi pengembangan yang tepat. Proses software development sendiri akan dimulai jika semua parameter produk sudah ditentukan secara rinci dan efektif.



2. Analisis kebutuhan — Berbeda dengan identifikasi, proses analisis kebutuhan secara khusus melibatkan berbagai pihak seperti pengembang, penguji, manajer proyek, divisi quality assurance.



Tahapan ini dilakukan saat para programmer memilih pendekatan pengembangan perangkat lunak dan dikonsultasikan selama proses implementasi proyek.



3. Pembuatan desain — Pembuatan desain merupakan tahapan tengah dari proses software development yang telah melibatkan praktik teknis.



Umumnya, para stakeholders memiliki susunan spesifikasi teknis dengan cakupan luas seperti tingkat risiko, komposisi tim, teknologi yang akan digunakan, waktu, anggaran, batasan proyek, metode, dan desain arsitektur. Keseluruhan hal ini dibuat dalam sebuah Design Specification Document (DSD).



4. Implementasi dan pengembangan — Setelah desain dan arsitektur perangkat lunak dirancang, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengembangan itu sendiri.



Dalam hal ini, dibutuhkan pengkodean berdasarkan kesepakatan persyaratan produk sesuai pedoman dan basis data yang ditinjau oleh seluruh pemangku kepentingan. Proses implementasi baru bisa dijalankan ketika seluruh kesepakatan atas DSD dipahami oleh setiap pihak.



5. Testing (pengujian) — Setelah proses implementasi dan pengembangan diselesaikan, tahapan software development selanjutnya adalah pengujian.



Pada tahap ini, produk yang telah dikerjakan diujikan kepada penguji ahli atau verifikator untuk memastikan kinerja produk sesuai dokumen analisis persyaratan di awal.



Proses ini juga mencakup validasi komponen secara kinerja dan juga observasi pada pengkodean untuk dievaluasi.



6. Maintenance — Setelah tahapan testing, secara umum perangkat lunak sudah bisa dirilis kepada pelanggan. Meski begitu, tim pengembang tetap memiliki satu tanggung jawab dalam software development, yaitu maintenance atau pemeliharaan.



Tahapan ini dijalankan seiring dengan impresi atau umpan balik pengguna dalam menemukan masalah-masalah terkait perangkat lunak tersebut.



D. Tipe-tipe software



Secara teknis, software atau perangkat lunak yang dikembangkan lewat software development memiliki berbagai tipe.



Adapun tipe-tipe perangkat lunak yang dibagi berdasarkan kategori penggunaan dan aplikasi adalah sebagai berikut.



1. Perangkat lunak berbasis sistem — Perangkat lunak jenis ini sering pula dikenal sebagai Operation System (OS). Dalam software development, OS masuk dalam kategori penggunaan yang berbasis penerjemahan perintah atau masukan ke dalam bahasa tertentu untuk dibaca oleh mesin.



OS atau sistem operasi merupakan software berperan untuk mengontrol komponen hardware komputer. Contoh dari software tipe ini adalah Windows dan macOS.



2. Software aplikasi — Salah satu tipe software yang paling umum adalah aplikasi. Aplikasi merupakan pemrosesan otomatis yang dibangun lewat software development untuk melakukan tugas di komputer dan ponsel untuk mengolah berbagai hal seperti media, peramban, penyuntingan foto, dan lain sebagainya.



3. Bahasa pemrograman — Tipe software yang juga berkait kelindan dengan proses software development adalah bahasa pemrograman.



Hal ini merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat perangkat lunak itu sendiri dan secara simultan dibuat dan digunakan kembali oleh ahli pengkodean dengan tujuan membuat program. Bahasa pemrograman ini misalnya adalah C++ dan Java.



E. Daftar pekerjaan yang memerlukan software development



Software development memang secara khusus berkaitan dengan pekerjaan dalam industri TI. Namun, tak jarang kini berbagai perusahaan juga menggunakan pengembang perangkat lunak untuk mempermudah bisnis mereka. Berikut ini adalah beberapa pekerjaan yang memerlukan software development.



1. Pemrogram komputer (programmer) — Seorang programmer memiliki tugas utama menulis kode, memodifikasi, dan melakukan debugging pada perangkat lunak.



Para programmer juga memiliki peran dalam membuat aplikasi server, pemeliharaan, pemantauan, pendokumentasian, dan pengujian perangkat lunak.



2. Quality assurance (QA) — Seorang QA umumnya adalah insinyur yang bertugas khusus untuk memastikan proyek software development berjalan sesuai spesifikasi desain dan persyaratan klien.



Tugas utama QA adalah menyusun laporan jaminan kualitas, pengujian produk, dan mengidentifikasi cacat pada produk sebelum dirilis ke pengguna.



3. Database administrator — Seorang database administrator bertugas memantau dan meningkatkan kinerja sebuah sistem basis data.



Tanggung jawab ini secara khusus berkaitan dengan software development karena diperlukan kemampuan pengembangan perangkat lunak seperti menginstal, mengkonfigurasi, problem solving, dan memelihara sistem basis data secara optimal dan aman.



Note : Meski nampaknya berupa proses teknis, namun software development nyatanya dibutuhkan di berbagai industri atau perusahaan yang membangun bisnisnya dengan basis teknologi informasi.



Keberadaan proses software development juga tak bisa lepas dari seorang software developer yang memang berfungsi sebagai key person dalam proses pengembangan perangkat lunak.