BRC — Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Contoh dari DNS — Pernah dengar istilah DNS? DNS merupakan sebuah sistem yang mengatur dan mengidentifikasi domain.
Salah satu fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama host menjadi sebuah alamat IP ataupun sebaliknya, sehingga nama host akan lebih mudah untuk diingat para pengguna.
1. Apa itu DNS?
DNS atau Domain Name System adalah sebuah buku telepon internet. Kamu biasanya mengakses informasi secara online melalui nama domain, misalnya seperti www.brc.my.id.
Namun, web browser akan berinteraksi untuk mendapatkan informasi melalui alamat IP atau Internet Protocol. DNS akan menerjemahkan nama domain ke alamat IP, sehingga browser dapat memuat sumber daya internet.
Setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki alamat IP unik yang digunakan DNS untuk menemukan perangkat.
Server DNS membuatmu tidak perlu mengingat alamat IP seperti 192.168.1.1 (dalam IPv4), atau alamat IP alfanumerik baru yang lebih kompleks seperti 2400:cb00:2048:1::c629:d7a2 (dalam IPv6).
2. Cara kerja DNS
Cara kerja dari DNS adalah dengan mengkonversi nama host, misalnya seperti www.brc.my.id menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer seperti 192.168.1.1.
Alamat IP umumnya diberikan pada setiap perangkat di internet dan diperlukan untuk menemukan perangkat internet yang sesuai.
Saat pengguna ingin memuat halaman web, DNS akan menerjemahkan apa yang diketik pengguna ke browser web mereka. Misalnya, brc.my.id dan alamat yang diperlukan untuk menemukan halaman web brc.my.id.
Untuk memahami proses di balik sebuah DNS, penting juga untuk mempelajari tentang berbagai komponen perangkat keras yang harus dilewati hingga akhirnya dapat sampai pada DNS.
Pada browser web, pencarian DNS terjadi di belakang layar dan tidak memerlukan interaksi dari komputer pengguna selain pada permintaan awal.
3. Fungsi DNS
DNS memiliki fungsi yang beragam, berikut beberapa fungsi dari DNS.
1. DNS berfungsi menyediakan alamat IP untuk host
Pertama, DNS berfungsi menyediakan alamat IP atau internet protocol untuk host yang terhubung pada internet. Host adalah tempat untuk pengembang website.
Mengapa diperlukan host? Karena agar website tersebut dapat diakses secara umum. Untuk melakukan identifikasi alamat IP dari setiap host digunakanlah DNS, sehingga host yang terhubung akan memiliki alamat IP masing-masing.
2. Memudahkan komputer dalam proses identifikasi alamat website
Seperti yang telah disampaikan pada fungsi sebelumnya, DNS dapat membantu untuk proses identifikasi alamat website.
DNS akan secara otomatis mengidentifikasi alamat IP sebuah website. Selain itu, hal ini berlaku sebaliknya. Komputer pun akan mengetahui alamat dari sebuah website dengan membaca melalui alamat IP.
3. Pencarian alamat host
Fungsi DNS lainnya adalah dapat digunakan untuk pencarian alamat host. DNS akan mencari lokasi serta alamat IP host, alamat IP domain, dan alamat IP dari website yang hendak dikunjungi.
4. Pencarian pada data cache
DNS dapat berfungsi untuk pencarian pada data cache. DNS akan mencari pada data cache yang telah dikunjungi sebelumnya.
Dengan begitu, proses output website yang di-request dapat menjadi lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan tidak lama seperti saat DNS mencari informasi alamat IP pada host atau domain.
4. Bagian-bagian DNS
DNS memiliki berbagai bagian dan terdiri dari lima bagian. Mulai dari level root domain hingga host name. Berikut informasi mengenai bagian-bagian DNS.
1. Level root domain
Bagian pertama DNS bernama level root domain. Level ini merupakan sebuah level paling atas dan dilambangkan dengan “.”. Untuk mengetahui level ini, kamu dapat melihat tanda titik tersebut pada sebuah URL atau uniform resource locator. URL berisi kumpulan karakter dengan standar tertentu agar dapat diakses secara umum.
2. Level top domain
Level top domain merupakan sebuah bentuk ekstensi URL yang terdapat pada bagian depan level root domain. Bagian ini memiliki dua jenis diantaranya adalah CCTLD atau Country Code Top Level Domain dan GTLD atau Generic Top Level Domain.
CCTLD berisi kode khusus pada sebuah negara. Misal, URL dengan akhiran .id , my.id, web.id, mil.id, co.id, yang menandakan website tersebut berada di Indonesia. Sedangkan, GTLD cenderung memiliki sifat yang lebih global seperti akhiran .com atau .net.
3. Level second domain
Level second domain adalah sebuah bagian yang berisi nama website. Contohnya www.brc.com, nama BRC adalah level second domain atau sebuah identitas website ketika diakses.
4. Level third domain
Level third domain dikenal juga sebagai sub-domain yang biasanya akan kamu temukan pada bagian kiri level second domain.
5. Host name
Bagian terakhir adalah host name. Host name terletak pada awal sebuah URL. Biasanya menunjukkan fungsi dari sebuah website di internet.
5. Contoh DNS
Contoh DNS adalah sebagai berikut. OpenDNS memiliki dua alamat IP, yaitu IP primary (208.67.222.222) dan IP secondary (208.67.220.220).
Fungsi dari OpenDNS adalah untuk layanan publik serta dapat digunakan bagi siapa pun ketika hendak membatasi sebuah sumber informasi yang ada di internet.